RilisKaltim.com, Samarinda – Sekitar pukul 04.50 WITA, Rabu (10/Juli/2024) dini hari, suasana di Jalan Cipto Mangunkusumo Gang Harapan Baru RT 20 Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Loa Janan Ilir, Samarinda, dikagetkan oleh teriakan seorang warga “kebakaran!”. Warga yang tengah bersiap melaksanakan salat subuh, sontak panik berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
Api dengan cepat melahap dua bangunan bangsalan yang terdiri dari 83 pintu. 332 jiwa kehilangan tempat tinggal akibat peristiwa ini. Upaya pemadaman api yang dilakukan oleh 3 posko dengan 5 mobil tangki dan dibantu belasan pompa portabel relawan sempat terkendala akses yang sempit dan minimnya sumber air. Petugas damkar akhirnya berhasil menguasai api satu jam kemudian.
“Untuk korban jiwa tidak ada, kami masih melakukan pendataan korban terluka baik dari masyarakat maupun relawan,” terang Humas Disdamkar Kota Samarinda, Herry Suhendra kepada wartawan.
Salah satu korban kebakaran, Jusmiati (47), menceritakan bagaimana ia terbangun dari tidurnya karena teriakan warga tentang kebakaran. Ia bergegas keluar rumah dan membawa serta keluarganya, termasuk salah satu anggota keluarga yang sedang sakit.
“Ketika mau salat Subuh, ada api sudah dibelakang rumah kos-kosan dan terdengar teriakan anak-anak kos di belakang,” ucap Jusmiati.
Lantaran belum ada warga yang bangun, ia terpaksa menyeret orang tuanya yang sedang sakit untuk menyelamatkannya dari amukan si jado merah.
“Aku tidak tidak tahu lagi caranya meloloskan mamaku yang lumpuh, baru kutarik sudah seperti binatang saja karena tidak bisa angkat, tetangga belum keluar rumah,” jelasnya.
Beruntung upaya kerasnya, seluruh keluarganya dapat terselamatkan dari kobaran api. Sementara korban lainnya, Santi (46), mengaku tidak sempat menyelamatkan harta bendanya karena api sudah membesar.
“Aku terbangun setelah warga berteriak kebakaran, saat membuka pintu api sudah membesar sehingga langsung menyelamatkan diri dan tidak sempat menyelamatkan harta benda,” ucap Santi.
Ia juga mengungkapkan bahwa ini adalah kali kedua ia mengalami kebakaran.
“Sebelumnya saya terkena musibah kebakaran dan hanya baju di badan saja yang bisa diselamatkan, kali ini, sama juga hanya menyisakan baju di badan,” ucapnya sedih.
Petugas kepolisian yang tiba di lokasi kejadian mengumpulkan keterangan dari para saksi. Diduga, api berasal dari arus pendek korsleting listrik. Petugas kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait penyebab pasti kebakaran tersebut.